Kamis, 03 Mei 2012


                                                                
Analisis Puisi Di Ujung Sepi

                Seorang gadis yang kesepian dan menanti kekasihnya yang tidak kunjung datang-datang, dan hatinya tidak menentu memikirkan kekasihnya hanya sepi yang menemani  setiap menatap keatas dan memandangi langit hatinya risau. Ada rasa ragu dan rasa cemas yang selalu menghampirinya sepi yang membuat gadis itu menangis.
                Setiap percikan-percikan hujan yang turun, gadis itu berusaha untuk menghitung percikan air hujan gadis itu teringat dengan kata-kata kekasihnya, sebelum meninggalkanya hujanlah sebagai saksi janji cinta mereka. Tetapi ketika siang datang gadis itu berusaha untuk melupakan semua kata-kata kekasihnya, dan saat itu pula gadis itu terkejut lalu menyadari bahwa semua kata-kata itu tidak ada buktinya. Dan gadis itu menyadari hal itu yang membuatnya terpuruk dengan kata-kata yang tidak dapat dipercaya.
              Menjadi lebih baik dari pada sebelumnya itu lebih baik, itulah perkiraan gadis itu berusaha untuk tidak mengingat-ingat lagi kata-kata kekasihnya sepi mungkin hanya teman yang sesekali menghampirinya. Sepi yang diujung rindu menanti kekasinya yang tidak kunjung datang semua telah ia pasrakan, suatu hari nanti kalau sudah jodoh, pasti akan berjumpa itulah prinsip yamg dipegang kuat olenya gadis itu.
             
           
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar