Analisis Puisi Di Ujung Sepi
Seorang gadis yang kesepian dan
menanti kekasihnya yang tidak kunjung datang-datang, dan hatinya tidak menentu
memikirkan kekasihnya hanya sepi yang menemani
setiap menatap keatas dan memandangi langit hatinya risau. Ada rasa ragu
dan rasa cemas yang selalu menghampirinya sepi yang membuat gadis itu menangis.
Setiap percikan-percikan hujan
yang turun, gadis itu berusaha untuk menghitung percikan air hujan gadis itu
teringat dengan kata-kata kekasihnya, sebelum meninggalkanya hujanlah sebagai saksi janji cinta
mereka. Tetapi ketika siang datang gadis itu berusaha untuk melupakan semua
kata-kata kekasihnya, dan saat itu pula gadis itu terkejut lalu menyadari bahwa
semua kata-kata itu tidak ada buktinya. Dan gadis itu menyadari hal itu yang
membuatnya terpuruk dengan kata-kata yang tidak dapat dipercaya.
Menjadi
lebih baik dari pada sebelumnya itu lebih baik, itulah perkiraan gadis itu
berusaha untuk tidak mengingat-ingat lagi kata-kata kekasihnya sepi mungkin
hanya teman yang sesekali menghampirinya. Sepi yang diujung rindu menanti
kekasinya yang tidak kunjung datang semua telah ia pasrakan, suatu hari nanti
kalau sudah jodoh, pasti akan berjumpa itulah prinsip yamg dipegang kuat olenya
gadis itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar